BEM SI dan Kemajuan Jawa Timur.

            Ada nuansa tersendiri, seminggu yang lalu saat saya bersama pengurus BEM KM UNAIR silaturahmi kepada Gubernur Jawa Timur, Dr. H. Soekarwo, M. Hum. Beliau secara sekilas memaparkan bahwasanya pemerintah sangat membutuhkan mahasiswa sebagai penyambung program pemerintah untuk mensejahterakan masyarakat. Dilain kesempatan, orang nomor satu Jawa Timur tersebut juga memaparkan bahwa salah satu elemen yang turut andil menentukan masa depan Jatim adalah Badan Ekskutif Mahasiswa (BEM). Sudah menjadi rahasia umum dalam kamus para aktivis, bahwa mahasiswa mempunyai tanggungjawab besar bagi masyarakat. Tanggungjawab itu dirumuskan dalam 3 peran mahasiswa yang meliputi agent of change, moral force dan iron stock.  

            Tanggungjawab itu kemudian diwujudkan nyata dalam Rapat Koordinasi Wilayah Aliansi Strategis BEM Seluruh Indonesia Wilayah Jatim, 13 Mei 2012 lalu di Universitas Airlangga. Kampus-kampus ternama dari berbagai kota melakukan rapat dalam menyatukan dinamika pergerakan mahasiswa, merumuskan kebijakan strategis masalah kesejahteraan masyarakat dan pembangunan Jawa Timur, serta menegaskan diri menjadi mitra strategis pemerintah yang tetap kritis konstruktif.

            Sebagai sebuah aliansi strategis dan teknis, Aliansi BEM SI Jatim juga merumuskan pola pergerakan dan pengkajian isu-isu sentral Jawa Timur selama setahun kedepan. Aliansi BEM SI Jatim ingin memberikan wacana baru. Bahwasanya karakter gerakan mahasiswa bukanlah rusuh dan terkesan merugikan masyarakat. Rakorwil menegaskan bahwa Aliansi BEM SI Jatim mempunyai karakter gerakan konstruktif yang bersifat pro-masyarakat. BEM-BEM kampus yang tergabung dalam BEM SI Jatim berkomitmen untuk melakukan pengkajian isu-isu sentral Jatim yang meliputi Pendidikan, Pembangunan Jawa Timur serta Penyelesaian Masalah Lumpur Lapindo. BEM SI Jatim akan konsisten melakukan pengkajian, pengawalan serta pemberian solusi alternatif kepada pengambil kebijakan di Jatim, yakni Gubernur dan DPRD Jawa Timur. Pemberian solusi alternatif akan lebih efektif dilakukan dalam hearing (dengar pendapat) dan penyikapan aksi.

            Sebagai salah satu langkah strategis setahun kedepannya, BEM SI Jawa Timur juga akan melakukan ekpansi jumlah anggota BEM-BEM di seluruh kota dan kabupaten Jawa Timur. Rakorwil telah menegaskan sikap bahwa BEM-BEM akan selalu bersama rakyat untuk menyelaraskan kebijakan pemerintah agar tepat sasaran. Sesuai janji para aktivis bahwa kampus merupakan kawah candradimuka bagi pemberdayaan masyarakat.

            Berbicara mengenai kontribusi mahasiswa bagi masyarakat. Maka, akan berbicara mengenai pilar ke lima demokrasi. Mahasiswa merupakan salah satu pilar penyokong demokrasi. Landasan tersebut telah lama dipatrikan dalam konsep gerakan BEM Seluruh Indonesia. Permasalahan besar bangsa ini, dan juga Jawa Timur sebagai salah satu provinsi lima besar dengan pertumbuhan ekonomi tertinggi adalah kesejahteraan dan pembangunan ekonomi. Gubernur pernah menyampaikan bahwa distribusi kesejahteraan masih belum merata bagi masyarakat Jatim yang bergerak di sektor ekonomi mikro seperti petani dan nelayan. Oleh karena itu, fokus pembangunan dan kesejahteraan Jatim 2012 ini adalah peningkatan taraf ekonomi petani dan nelayan. Serta tetap mempertahankan kemajuan Jatim ditingkat nasional.

            Sebagai salah satu leader dalam pergerakan mahasiswa di Jawa Timur, BEM Universitas Airlangga 2012 siap mengawal Pemerintahan Gubernur Jawa Timur untuk mensejahterakan rakyat Jawa Timur.